Yang sedang kita lalui sekarang ini adalah hari-hari yang sedang
sangat rawan-rawannya bagi kehidupan hati nurani, akal sehat dan kemanusiaan.
Hari-hari penghancur logika, penjungkir-balik rasionalitas dan peremuk
kejujuran. Hari-hari di mana pengetahuan dan ilmu manusia diselubungi oleh
kegelapan, atau sekurang-kurangnya keremangan. Hari-hari di mana manusia,
kelompok-kelompok masyarakat, lembaga dan birokrasi sejarah, bukan saja tidak
memiliki akurasi, kejernihan dan kejujuaran dalam menatap hal-hal di dalam
kegelapan – tapi lebih dari itu bahkan tidak semakin bisa mereka pilahkan beda
antara cahaya dan kegelapan.
Inilah hari-hari di mana kebanyakan manusia bukan hanya
kehilangan alamat kemanusiaannya, alamat rohaninya, alamat moralnya, lebih dari
itu juga kehilangan alamat sosialnya, alamat politik, ekonomi dan
kebudayaannya. Inilah hari-hari di mana standar-standar pengetahuan bersifat
terlalu cair, di mana pilar-pilar ilmu dan pandangan kabur pada dirinya
sendiri, di mana kepastian hukum bersifat terlalu gampang dilunakkan dan diubah
bentuk maupun substansinya sehingga juga sangat gampang kehilangan kepastiannya.